MEULABOH - Ketua Yayasan Teuku Umar Johan Pahlawan (YTUJP), T Bustami Puteh mengakui bahwa berlarutnya pelantikan rektor terpilih Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, setelah terpilih secara demokrasi pada Juli 2010 lalu, karena ada pihak di dalam yayasan yang tak senang terpilih kembali Drs Alfian Ibrahim MS sebagai rektor. Untuk mengisi kekosongan jabatan rektor UTU kini telah diangkat Pelaksana Tugas (Plt) Rektor, Ir Rusdi Faizin MSi.
Penjelasan itu  disampaikan T Bustami Puteh menjawab Serambi, Senin (13/12). “Memang ada  pihak yang tak senang dengan Alfian pelantikannya terus berlarut, dan  sebelumnya sudah akan di SK-kan akan tetapi batal sehingga kekosongan  rektor ditunjuk Plt,” ujar Bustami.
Menurutnya, proses  pemilihan rektor yang dimenangkan Alfian Ibrahim setelah unggul dari  dua calon lain yakni Dr Edwarsyah SP MP dan Ir A Malek Ali MT sudah  berjalan sesuai mekanisme yang digelar pada Juli 2010 lalu, setelah  jabata rektor lama telah habis pada Oktober 2010.
Dan ketika  ditanyai siapa orangnya, Bustami tak menjawabkan akan tetapi ia berjanji  akan segera membahas lagi persoalan pelantikan Rektor UTU sehingga  segera ada rektor definitif yakni duduk bersama pengurus yayasan,  pembina dan pengawas.
Terkendala
Sementara itu, mantan Ketua Panitia pemilihan  rektor UTU, Syahril SE MSi ditanyai Serambi, Senin (13/12) mengatakan,  bahwa nama rektor terpilih Drs Alfian Ibrahim MS sudah diserahkan ke  yayasan setelah pemilihan yakni pada Juli 2010 lalu. Karena belum  dilantik, kini menjadi kendala saat ini dalam mengeluarkan ijazah untuk  para mahasiswa, sebab rektor hanya pelaksana tugas.
Syahril yang  merupakan Wakil Rektor II UTU menyebutkan, jumlah mahasiswa UTU saat ini  berjumlah 5.525 orang dari enam fakultas dan 13 program studi. “Kami  juga ada dengar isu apakah ini benar atau tidak akan dipertanyakan ke  Dikti dulu, gara-gara tak ada rektor definitif proses penegerian menjadi  kendala, apakah ini benar atau tidak akan kita pertanyakan dulu,” ujar  Syahril.
Sebelumnya Drs  Alfian Ibrahim MS mengatakan, untuk saat ini akan memfokuskan kembali ke  Unsyiah sebagai dosen di Fakultas Ekononi dan dosen Pascasarjana di  Unsyiah. Namun demikian, ia berjanji tetap akan membantu UTU bisa segera  negeri, sebab saat itu ia menjabat rektor perdana UTU dilantik oleh  mantan Pj Bupati T Alamsyah Banta sejak pertama UTU lahir pada Nopember  2006 lalu.
Sementara itu,  Presiden Mahasiswa UTU Meulaboh, Sabki Mustafa Habli meminta yayasan  agar segera melantik rektor definitif sehingga tak berlarut apalagi  sudah ada rektor terpilih yang dilakukan melalui proses pemilihan serta  kepada yang kalah juga harus berlapang dada. “Harapan kami mahasiswa  jangan gara-gara persoalan itu proses penegerian menjadi terganggu. Dan  ini akan menjadi rugi besar masyarakat di Pantai Barat Selatan Aceh  ini,” ujar Sabki.(sumber:  serambi indonesia)
 
 
0 komentar:
Posting Komentar